Pages

Blogroll

Blogger news

Rabu, 31 Oktober 2012

Penggunaan Sistem Resirkulasi Dalam Meningkatkan Produksi Kuda Laut (Hippocampus barbouri) Pada Kegiatan Budidaya Indoor

Sebagai negara bahari, Indonesia harus mampu memanfaatkan potensi perairan yang ada sebagai media penghubung antar pulau sekaligus sebagai sumber daya kehidupan maritim. Jika dimanfaatkan secara arif, potensi kekayaan tersebut dapat mendukung pembangunan sosial ekonomi menuju masyarakat Indonesia yang maju, makmur dan berkeadilan. Namun potensi yang besar ini belum tergarap secara optimal sehingga membuka peluang bagi kita untuk mengelolanya Semakin meningkatnya permintaan pasar akan kebutuhan produk hasil laut menyebabkan terjadinya over eksploitasi terhadap biota laut yang akan menyebabkan kerusakan terhadap ekosistem sehingga menurunkan daya dukung lingkungan dan kepunahan spesies akibat penangkapan yang tidak ramah lingkungan.
Semakin meningkatnya kebutuhan akan hasil alam dari laut, berupa kebutuhan akan pangan, obat obatan yang berdampak pada eksploitasi besar besaran yang menyebabkan terjadinya degradasi habitat dan bahkan menyebabkan kepunahan pada beberapa biota laut yang memiliki nilai ekonomi dan nilai hayati yang tinggi
Kuda laut sebagai salah satu komoditi ikan hias dan bahan baku obat tradisional mempunyai pangsa pasar yang cukup tinggi, Hewan yang di temukan di perairan tropis dan sub tropis ini banyak sekali keistimewaannya. Misalnya, masyarakat China telah ribuan tahun menjadikan kuda laut sebagai obat alternatif. Seperti untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan antara lain; melemahnya organ ginjal dan hati, untuk memperlancar peredaran darah, asma, menambah vitalitas seksual atau juga disfungsi ereksi, dan bisa juga menambah jumlah sperma yang sedikit.
Manfaat biota laut ini tak hanya sampal disitu, karena banyak ahli kesehatan yang juga merekomendasikan kuda laut untuk mengatasi gangguan insomnia, menguatkan rahim, mengatasi rasa nyeri di daerah lutut, serta mengatasi ancaman gangren. Dan beberapa literatur Cina, binatang ini diyakini juga mampu mengatasi kanker payudara dan meremajakan kulit.
Selama ini, usaha yang dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar adalah dengan mengambil secara langsung stok dari alam. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, dikhawatirkan akan terjadi over eksploitasi yang berdampak terhadap penurunan populasi kuda laut. Tidak hanya berdampak pada kuda laut, tetapi pengambilan kuda laut yang tanpa dibarengi dengan pengetahuan teknik pengambilan yang benar akan menimbulkan kerusakan yang lebih luas yaitu pada lingkungan laut lainnya
Metode alternatif dalam menanggulangi eksploitasi besar besaran terhadap biota ini adalah dengan melakukan kegiatan produksi akuakultur. Kegiatan produksi akuakultur ini menerapkan budidaya indoor dengan sistem resirkulasi yang dimana metode ini menerapkan sistem  filtrasi yang berfungsi sebagai pendaur ulang air sisa metabolit dalam kegiatan budidaya. Sistem ini menawarkan konsep budidaya hemat air dan meningkatkan hasil produksi kuda laut
 Skema wadah produksi  kuda laut  (Hippocampus barbouri) dengan sistem resirkulasi

 
Keterangan :
1.            Wadah Pemeliharaan
2.            Saluran menuju pipa pembuangan air
3.            Pipa pembuangan air menuju wadah resirkulasi
4.            Pipa penyalur air hasil filtrasi
5.            Meja
6.            Filtrasi tingkat pertama; Kapas
7.            Filtrasi tingkat kedua; Kapas, Pecahan Karang, pasir
8.            Filtrasi tingkat ketiga; Bioball
9.            Pompa
10.          Cartridge fisik

Untuk melakukan sebuah kegiatan produksi akuakultur secara indoor dengan sistem resirkulasi tidak dibutuhkan dana yang besar bila dibandingkan dengan produksi akuakultur secara outdoor (dialam). Secara teknis kegiatan produksi indoor ini lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti bagi para pemula yang ingin melakukan kegiatan produksi ini.
Didalam komponen sebuah sistem resirkulasi terdiri penggunaan dua filter yaitu filter biologi dan filter fisik. Filter biologi ini komponennnya berupa pecahan karang, pasir dan bioball yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya nitrifikasi dari amoniak menjadi nitrat. Filter fisik terdiri atas kapas dan cartridge filter yang berfungsi untuk menyaring partikel partikel yang tersuspensi di dalam air.
Sistem kerja resirkulasi ialah dimulai dari air hasil penggunaan dari wadah pemeliharaan kemudian mengalir ke pipa pembuangan menuju wadah resirkulasi yang didalamnya terdapat berbagai tingkatan filtrasi. Filtrasi pertama dengan kapas untuk menyaring partikel fisik kemudian menuju filtrasi kedua berisi kapas, pecahan karang dan pasir. Pada filtrasi tingkat kedua ini terjadi proses biofiltrasi dengan memanfaatkan pecahan karang dan pasir yang berfungsi untuk mempertahankan pH air. Filtrasi yang terakhir berisi bioball yang berfungsi sebagai tempat hidup bakteri yang berperan dalam proses pemecahan amoniak menjadi nitrit dan nitrit menjadi nitrat yang tidak beracun. Kemudian air hasil filtrasi ini dialirkan kembali menuju wadah pemeliharaan.
Dari hasil pembudidayaan yang di lakukan di Laboratorium Penangkaran dan ekosistem laut Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan diperoleh hasil produksi juwana kuda laut yang cukup tinggi dengan menggunakan metode resirkulasi. Diharapkan kedepannya metode produksi akuakultur seperti ini lebih berkembang dan hasilnya dapat memenuhi permintaan pasar serta menurunkan laju overfishing dan destructive fishing di alam.

0 komentar:

Posting Komentar